HARUSKAH MENJADI SARJANA?
Di jaman sekarang menjadi seorang sarjana sudah seperti kewajiban. Banyak orang yang berusaha untuk bisa menjadi seorang sarjana. Seakan-akan mindset orang di jaman sekarang telah berubah, jika seseorang sudah menjadi seorang sarjana maka orang tersebut dianggap hebat, memiliki tingkat kedudukan sosial yang tinggi, dan dianggap sudah sukses. Apakah menjadi seorang sarjana itu sebuah tujuan atau hanya sebuah cara? Tanpa disadari, kita sering menjadikan kesarjanaan itu sebagai sebuah tujuan. Sampai sekarang, masih banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi sarjana. Padahal, tujuan sesungguhnya adalah bagaimana agar si anak dapat hidup sejahtera dimasa yang akan datang. Ada seorang ayah yang menyuruh anaknya untuk sekolah dibidang Geofisika. Bidang ini sebetulnya sangat jauh dari minat si anak yang lebih menyukai seni. Namun, karena patuh pada perintah sang ayah, ia pun belajar Geofisika. Untungnya, ia memang cerdas sehingga tidak menemui masalah dalam studi dan berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan. Setelah lulus, ia kembali menekuni minatnya di bidang seni dan kini mulai dikenal sebagai sutradara ternama. Hal yang sama juga sering dilakukan orangtua (sebetulnya dengan maksud baik) dengan menentukan jodoh bagi anak mereka. Hal ini tentu saja menimbulkan konflik antara orangtua dan anak. Padahal, orangtua seharusnya sadar bahwa tujuan utamanya adalah agar si anak bahagia. Namun, justru pemaksaan itu menyebabkan tujuan itu tidak akan pernah tercapai.
0 Response to "HARUSKAH MENJADI SARJANA?"